MANAGEMEN INFORMASI
Pengertian Intelijen
Sebelum secara detail dan mungkin
praktis tulisan ini mengurai tehnik analisa informasi sedikit kami sisipkan
perihal inteligen mengingat informasi dalam dunia keamanan tidak bisa
dipisahkan dari inteligen atau dunia kecerdasan sebagaimana definisi Cambridgs
Dictionary : Government departemen or grup of people who gather and deal
with information about other countries or enemies , or the information
that is gathered. Yaitu departemen pemerintahan atau kumpulan orang yang
mengumpulkan dan menganalisis Informasi tentang musuh.
Intelijen dalam terminologi Arab
semakna dengan Tabayyun yang berarti mencari keterangan secara
konperehensif atau klarifikasi (Hujurat 6), atau Tajassus yang
bermakna memata-matai yaitu mencari cari kesalahan dan kelemahan (Hujurat 12), Tahassus
yang kurang lebih bermakan mencari tahu tentang kabar ( Yusuf 87 ).
Intelijen dalam bahasa Indonesia
merupakan terjemahan langsung dari Intelligence (N) dalam bahasa Inggris yang
berarti kemampuan berpikir/analisa manusia. Mudahnya kita lihat saja test IQ
(Intelligence Quotient), itulah makna dasar dari Intelijen.
Intelijen atau Intelligence berarti juga seni mencari,
mengumpulkan dan mengolah informasi strategis yang diperlukan sebuah negara
tentang negara “musuh”. Dari definisi ini berkembang istilah
counterintelligence yang merupakan lawan kata dari intelligence. Hal ini
menunjukkan bahwa Intelijen juga merujuk pada organisasi yang melakukan seni
pencarian, pengumpulan dan pengolahan informasi tersebut di atas. Dengan
definisi ini intelijen juga mencakup orang-orang yang berada di dalam
organisasi intelijen termasuk sistem operasi dan analisanya.
Landasan
Pelatihan
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ
وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ
وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا
تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا
تُظْلَمُونَ
“Dan
siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan
dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu
menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan
pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak
akan dianiaya (dirugikan)”. (QS. Al-Anfal : 60).
Landasan Terjadinya
Peperangan
Peperangan dan pembunuhan dengan
siapapun dalam Islam adalah haram dan larangan yang sangat keras. Izin
peperangan hanya diperbolehkan dalam situasi membela diri sebagaimana :
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ
بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
"Telah
diijinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya,
mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya, Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong
mereka itu." (QS. : Al-Hajji ayat 39)
Landasan
Umum Inteligen
فَإِذَا انْسَلَخَ الأشْهُرُ
الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ
وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا
الصَّلاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ
رَحِيمٌ
"Apabila
sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin, di mana
saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah
di tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan
menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan.
Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." (QS : At-taubah
5)
يَـأيُّهَاالّذِيْن آمنـُوْا ِاٍنْ
جـآءَكمْ فَاسقٌ بـِنَباٍ فتبيّنـُوْا أنْ تُصِبـوْا قوْمًـا بِجَهَالـةٍ فتُصْبِحُـوْا
علَى مَا فعَلْتـُمْ نـدميـن
"Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik, membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah, kepada suatu kaum, tanpa mengetahui keadaannya, yang menyebabkan kamu
menyesal atas perbuatanmu itu." (QS : Al Hujurat 6)
الحرب خدعة) رواه البخارى
ومسلم وغيرها عن جابر بن عبد الله(
"Perang
adalah siasat", (Hadits riwayat al-Bukhori, Muslim, dan dari lainya, dari
shahabat Jabir bin Abdillah)
Landasan
Praktis Inteligen
Diriwayatkan oleh Aisyah bahwa Nu’aim bin Mas’ud berkata: “Ya
Nabiyallah, aku masuk Islam namun kaumku tidak mengetahui keislamanku.
Perintahkan kepadaku apa yang engkau inginkan” Rasullullah saw. bersabda:
“Engkau sekarang telah menyatu dengan kami, tipulah mereka sebab perang itu
adalah muslihat”. Hal ini terjadi ketika perang Khandaq[1]. Perang
tersebut merupakan perang yang sangat ditakuti oleh kaum muslimin dengan
banyaknya jumlah para musuh yang ingin menyerang mereka dan sedikitnya jumlah
kaum muslimin.
خذل عنا ان استطعت فان الحرب خدعة
Landasan Kontra
Intelijen
إِنَّهُمْ
يَكِيدُونَ كَيْدًا وَأَكِيدُ كَيْدًا
"Sesungguhnya
orang kafir itu merencanakan tipu-daya yang jahat, dengan
sebenar-benarnya." "Dan Akupun membuat rencana (pula), dengan
sebenar-benarnya." (QS: Ath-Thariq 15)
Teori Intelijen
Sejak lama teori intelijen telah
dikenal sebagaimana diuraikan dalam buku The Art of War yaitu seni berperang yang
disampaikan oleh seorang berkebangsaan China atas nama Sun Tsu, dia terkenal
sebagai bapak intelejen sekitar 500 tahun sebelum
masehi dengan motto “kenalilah
dirimu dan kenalilah lawannmu”
sehingga dikenal dengan teori Sun Tsu.
Teori intelijen adalah teori yang
hidup dan berkembang sesuai zamannya dan selalu dikembangkan oleh orang-orang
khusus dan berbakat dibidang itu. Meski demikian ilmu ini tetap merupakan ilmu
yang bisa dipelajari meski membutuhkan kecerdasan dan bakat khusus untuk mengembangkannya.
“Intelligence
as Risk Shifting” pada intinya menyatakan, intelijen yang baik adalah
intelijen yang mampu untuk mengurangi tingkat ketidakpastian bagi pembuat
kebijakan agar kebijakannya tidak meleset.
“Theory
of surprise” pada dasarnya menyatakan, teori surprise atau
pendadakan berasal dari konsep Clausewitz terutama terkait dengan strategi dan
perang. Disamping itu, teori surprise ini juga terkait dengan struktur konflik
dan psikologi pendadakan (psychology of surprise) itu sendiri dalam
rangka memitigasi ancaman agar tidak menjadi pendadakan di masa mendatang
Philip
HJ Davies dalam tulisan “Theory and intelligence reconsidered”
menegaskan bahwa teori-teori intelijen itu terkait dengan berbagai ilmu lainnya
seperti psikologi, teori manajemen, tingkah laku organisasi, etnografi,
antropologi, ekonomi, mikro ekonomi dan current issues terkait dengan reformasi
intelijen. Bahkan, menurut Ken Robertson dan Peter Gill, dalam berbagai
analisanya CIA juga menggunakan teori etnografi dan antropologi (halaman 193).
Operasi intelijen tidak boleh
terbongkar, untuk itu petugas intelijen dicari dari manusia yang cerdas supaya
kreatif mampu mencari pemecahan masalah yang menghadang. Petugas intelijen
harus loyal, berintegritas, dan bermental baja. Sisi organisasi juga
diantisipasi supaya tidak terbongkar antara lain dengan pola Agent Handler
(Komandan), Supporting Agent (principal Agent), Cut Out, Agent, dimana agent
tidak mengenal SA (PA) sedangkan Cut Out akan dihilangkan jika terjadi trouble
sehingga ada mata rantai yang hilang (terputus). Demikian juga dalam operasinya
selalu menggunakan kegiatan rahasia (girah)/klandestin, seorang agen intelijen
bisa menggunakan berbagai teknik.
Oleh karena tugasnya yang berat,
menantang dan beresiko tinggi, maka aparat intelijen yang profesional adalah
mereka yang cerdas, fleksibel, dan termasuk “orang-orang yang unik”.
Kekuatan
Inteligen (Power)
(a) Kekuasaan keras (hard power)
contoh : kekuatan fisik militer, dan pengadilan
(b) Kekuasaan lunak (soft power)
contoh: mempengaruhi dan meyakinkan (the power to persuade),
(c) Kekuasaan cerdas (smart power)
contoh : imbalan keuntungan materi, dan jabatan
Fungsi Umum
Inteligen
Tiga fungsi
intelijen, yaitu:
(a). Penyelidikan
(detection)
Berupa kegiatan pengumpulan keterangan-keterangan,
terutama mengenai keadaan dan tindakan apa yang akan dilakukan pihak lawan,
yang setelah diolah dan dinilai dinamakan ‘intelijen’.
(b).
Pengamanan (security)
Terhadap personil, material dan
keterangan (termasuk dokumen), yaitu kegiatan melindungi, mengurangi potensi
gangguan dan membatasi ruang gerak dan kesempatan lawan. Pengamanan juga untuk
mencegah pihak lawan dapat mengetahui keadaan dan rencana pihak kita. Ada
tindakan pengamanan aktif (contra intelligence) dan pengamanan pasif
(seperti dengan kamuflase atau penyamaran).
(c)
Penggalangan (conditioning)
Ada dua jenis. Pertama, ‘operasi
penggalangan keras’ berupa serangan bersenjata, teror, penculikan, sabotase dan
subversi. Ada juga ‘operasi penggalangan cerdas’ atau operasi psikologi (Perang
Urat Syaraf/PUS), yang sifatnya lebih untuk mempengaruhi dan mengubah persepsi
orang/pihak lain sesuai keinginan kita Menurut AMH, pada masa perang melawan
teror saat ini, senjata yang paling ampuh adalah dengan penggalangan, yang
harus dilakukan dengan cepat, tepat dan senyap[3].
Fungsi
Antisipasi Inteligen Taktis
Empat fungsi utama Operasi Taktis lembaga
intelijen , yaitu: mengatisipasi (to anticipate), dengan cara mendeteksi
(to detect), lalu mengidentifikasi (to identify), untuk memperingat
kan (to forewarn)[4].
Prinsip dan
Sifat Inteligen
Karakteristik inteligen yang baik antara
lain haruslah Velox (dari bahasa Latin, artinya ‘kecepatan’) dan Exactus
(‘keakuratan’). Artinya intelijen harus mampu secara cepat mendeteksi setiap
potensi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG), dan mampu bertindak
akurat untuk mencegah, mengeliminir atau bahkan menghancurkan ancaman tersebut[5].
Hal yang perlu diperhatikan seorang
agen adalah patuhi setiap perintah sekecil apapun guna menghindari terjadinya
kesalahan dan selalu berpedoman pada standard operating procedure (S.O.P.) serta
ke depankan zero accident,"
INFORMASI
Illustrasi umum untuk memperoleh
informasi secara cerdas antara lain dengan memanfaat kan sumber informasi biasa
menjadi data inteligen yang akurat sebagaimana contoh berikut :
Muhammad bin Ishaq menceritakan,
Yazid bin Rauman telah memberitahuku dari `Urwah bin az-Zubair, ia bercerita:
“Setelah mendekati Badar, Rasulullah saw. mengutus `Ali bin Abi Thalib, Sa’ad
bin Abi Waqqash dan az-Zubair bin al-‘Awwam dan beberapa orang sahabatnya.
Mereka harus mencari informasi untuk beliau. Lalu mereka menangkap dua orang
dari para penyuplai air untuk kaum Quraisy itu, seorang anak dari Bani Sa’id
bin al-‘Ash seorang dari Bani al-Hajjaj. Kemudian mereka membawa kedua anak
tersebut kepada Rasulullah saw, mereka melihat beliau sedang mengerjakan
shalat. Maka para sahabat Rasulullah bertanya kepada kedua anak tersebut:
“Milik siapa kalian ini?” Mereka menjawab: “Kami adalah penyuplai air untuk
orang-orang Quraisy. Mereka mengutus kami untuk menyuplai air bagi mereka.”
Maka orang-orang tidak menyukai berita mereka itu dan mereka berharap agar
keduanya mengaku bahwa mereka adalah orang Abu Sufyan sehingga mereka pun
memukul kedua anak tersebut. Ketika mereka hendak menjatuhkan keduanya, maka
keduanya mengaku: “Benar, kami memang milik Abu Sufyan.”
Setelah itu, mereka pun meninggalkan
keduanya, sedangkan Nabi mengerjakan ruku’ dan mengerjakan sujud dua kali, lalu
beliau salam dan selanjutnya bersabda: “Mereka berdua berkata jujur kepada
kalian, kalian memukul mereka. Dan jika mereka berbohong kepada kalian, kalian
melepaskannya, percaya kepada mereka. Demi Allah, mereka berdua adalah milik
orang-orang Quraisy, keduanya telah memberitahuku tentang keadaan orang-orang
Quraisy.” Keduanya memberitahukan, bahwa orang-orang Quraisy itu berada balik
bukit pasir yang berada di pinggir lembah yang jauh.
Lebih lanjut, Rasulullah bertanya
kepada keduanya: “Berapa jumlah mereka?” “Jumlah mereka sangat banyak,” jawab
mereka. “Apa saja persiapan mereka?” tanya beliau selanjutnya. “Kami tidak
mengetahuinya,” sahut mereka. Lalu beliau menanyakan: “Berapa banyak mereka
setiap hari menyembelih hewan?” “Terkadang satu hari sembilan ekor dan
terkadang juga sepuluh ekor per hari,” jawab mereka. Maka Rasulullah saw.
bersabda: “Berarti jumlah mereka sekitar sembilan ratus sampai seribu orang.”
Setelah itu beliau berkata kepada
kedua anak tersebut: “Siapa tokoh terhormat di kalangan kaum Quraisy?” Keduanya
menjawab: “‘Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, Abu al-Bakhtari bin Hisyam,
Hakim bin Hizam, an-Naufal bin Khuwailid, al-Harits Ibnu `Amir bin Naufal, Tha’imah
bin ‘Adi bin Naufal, Nadhr bin al-Harits, Zam’ah bin al-Aswad, Abu Jahal bin
Hisyam, Umayyah bin Khalaf, Nabih dan Munabbih yang keduanya adalah putera
al-Hajjaj, Suhail bin ‘Amr dan`Amr bin `Abdi Wudd.”
Selanjutnya, Rasulullah menemui
orang-orang dan mengucapkan salam seraya berujar: “Inilah Makkah yang telah
mencampakkan buah hatinya untuk kalian.” (Tafsir Ibnu Katsir Q.S. Al Anfal 42)
Pengertian
Informasi
Informasi dapat berupa bahan
keterangan maupun informasi itu sendiri. Bahan keterangan adalah tanda-tanda,
gejala-gejala, fakta dan masalah, peristiwa sebagai hasil usaha mempelajari,
mengetahui, menghayati, dengan menggunakan panca indra dan alat lainnya tentang
sesuatu situasi dan kondisi, sedangkan informasi adalah keterangan yang masih
mentah dan memerlukan pengolahan lebih lanjut.
Cara
Memperoleh Informasi
Biasanya informasi diperoleh dengan
cara penyelidikan. Penyelidikan adalah segala usaha pekerjaan dan kegiatan yang
dilaksanakan secara berencana dan terarah untuk mencari, mengumpul kan,
mengolah dan menafsirkan bahan keterangan yang di butuhkan
Pada pelaksanaannya bisa bersifat
terbuka atau tertutup. Contoh penyelidikan terbuka seperti Penelitian (riset),Wawancara,
Interogasi. Sedangkan penyelidikan yang tertutup seperti Pengamatan, Ellicting
(wawancara tersamar), Penjejakan (surveilance), Penyusupan, penyadapan,
penyurupan dll.
Surveillance adalah proses mengamati
perilaku orang, objek atau proses dalam sistem dengan mengharapkan ditemukannya
kejadian tertentu pada sistem untuk tujuan keamanan atau kontrol sosial. Dari
asal bahasa Perancis-nya, surveillance berarti mengamati. Jenis surveilance
dari yang tradisional sampai ke yang
modern antara lain adalah sbb. :
1. menguping percakapan pribadi (eavesdrop)
2. penyadapan telepon
3. mikrofon yang diarahkan
4. miniatur pemancar radio dan
mikrofon, sering disebut penyadap (covert listening device)
5. kamera mini
6. CCTV
7. tracking GPS
8. mobil jebakan, yaitu mobil umpan
bagi pencuri yang telah dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk mengetahui
lokasi dan identitas pencuri
9. tag elektronik, berupa penyadap yang
dipasang pada manusia
10. satelit mata-mata.
11. Bug (spyware)
12. Komputer
13. Smart phone dll.
JENIS JENIS
TEHNIK ANALISA INFORMASI
SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats)
Tehnik ini adalah tehnik paling umum
dalam dunia analisa. Analisis SWOT
adalah metode perencanaan
strategis
yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam Kegiatan
suatu organisasi.
AHP
(The Analytic Hierarchy Process)
Merupakan tehnik analisa dengan titik
berat ketelitian urutan proses kejadian yang selalu mengikuti pola-pola
tertentu meski terkadang juga besifat acak. Disini dapat pula ditemukan sisi
filosofis bahwa tidak ada manusia yang sempurna yang scara detail pula berarti
tidak ada kejahatan yang sempurna (X file). Contoh Quran Surat Yusuf
Pendekatan AHP (Analytical Hirarchy
Process) sebagaimana dikembangkan Thomas Saaty di University of Pittsburgh pada
dekade 80-an adalah contoh bagaimana persoalan kualitatif dapat
ditransformasikan dan dipecahkan secara kuantitatif[6].
SOSTAC
(Situation, Objektives, Strategy, Tactic, Action, Control)
Managemen informasi yang lebih
spesifik untuk keperluan keamanan biasanya menggunakan istilah yang lebih
tehnis yaitu.
Situasi
:
adalah kondisi lapangan pada sebelum sedang dan sesudah kegiatan dalam bentuk predisional maupun riil.
Obyektives
: adalah tujuan dan obyek yang
menjadi tujuan dri sebuah tindakan.
Strategy
: merupakan opsi opersai yang
disiapkan dalam bentuk design lengkap beserta antisipasinya.
Taktic
:
adalah bentuk praktik opersional dilapangan yang melibatkan personil dan perlengkapannya secara tepat berdasar situasi
yang ada.
Action
: adalah realisasi
operasi dalam tindakan nyata.
Dalam intelijen, operasi selalu pegang
prinsip RAE. Yakni, reguler, alternatif, emergency. Reguler adalah rencana
awal seperti biasa, alternatif adalah skenario cadangan jika rencana awal
terdeteksi. Sedang emergency adalah the worst scenario atau skenario
terakhir jika hal paling buruk terjadi.
Control
: dapat berupa hasil operasi sesuail
evaluasi sekaligus pengendalian dan penguasaan situasi yang telah dicapai atau
bahkan ditingkatkan.
LAMP
(The Lockwood Analytical Method for Prediction)
The Lockwood Metode Analisa Prediksi (LAMP) adalah teknik yang sistematis untuk memprediksi jangka pendek, perilaku unik. Menggunakan data empiris terutama kualitatif, LAMP memungkinkan analis untuk memprediksi hasil yang paling mungkin untuk pertanyaan penelitian yang spesifik di berbagai masalah intelijen.
Pendekatan LAMP antara lain terdeiri
dari model-model pendekatan analisa psikologis tentang bagaimana manusia
menyikapi sebuah fenomena yang menjadi perhatian studi intelijen.
LAMP
menawarkan metode inovatif dan powerful untuk memenej semua informasi yang
tersedia berdasarkan persepsi pelaku, menggunakannya untuk membuat prediksi
yang relevan dan alternatif yang paling
mungkin untuk yang masa depan terjadi pada waktu tertentu.
Struktur
transparan memungkinkan orang untuk melihat bagaimana seorang analis mendapat
dari titik A ke titik B untuk menghasilkan perkiraan intelijen. LAMP berbeda
dari teknik analisis lain dalam hal ini didasarkan pada penentuan probabilitas
relatif dari berbagai tingkatan alternatif, daripada mencoba untuk menentukan terjadinya
probabilitas kuantitatif.
Analisa
Elementer
Analisa elementer antara lain
analisa hubungan (link analysis), analisa kecenderungan (trend
analysis), analisa bentuk atau pola (pattern analysis), analisis
antisipasi (anticipatory analysis), analisis teknis (technical
analysis), analisis anomali (anomaly analysis), analisis budaya (cultural
analysis) dan analisis semiotika (semiotics analysis). Sebelum
melakukan analisis, maka analis intelijen perlu melakukan decomposition
(penguraian) atau memilah informasi mana yang dapat dianalisa dan informasi
mana yang tidak dapat dianalisa[7],
karena “tidak semua informasi adalah intelijen, walaupun intelijen itu adalah
informasi”.
Covering
(Penyamaran)
Prinsip dasar dalam menentukan cover
yang akan digunakan oleh seorang petugas intelijen adalah sebagai berikut :
1. Cover sebaiknya sesuatu yang
benar-benar dijalani sehari-hari, misal seorang petugas intelijen mempunyai
kerjaan sambilan sebagai dosen, maka gunakan cover tersebut. Keuntungan
menggunakan cover yang sudah sehari-hari dijalani adalah hal ini mudah
dilakukan dan sudah dikenal oleh banyak orang, secara otomatis akan ada
pembenaran dari banyak pihak bahwa cover tersebut memang benar.
2. Cover harus konsisten, sebaiknya
pada saat bertugas maupun tidak bertugas selalu konsisten menggunakan cover
yang sama. Jika cover petugas intelijen berubah-ubah maka akan menimbulkan
kecurigaan bagi pihak oposisi. Contohnya jika kita melihat sesorang hari ini
menjadi dosen, hari berikutnya menjadi tukang becak, tentu kita akan curiga dan
justru akan mengusut sebenarnya siapa dan mau apa orang tersebut.
3. Cover harus dilengkapi dengan
dokumen jika memang cover tersebut formal, misal cover menjadi wartawan tentu
saja harus dilengkapi dengan kartu pers dan bukti tulisan yang sudah pernah
dimuat di media. Cover sebagai buruh tentu saja harus dilengkapi dengan kartu
anggota serikat buruh.
4. Hindari cover tidak hanya status
tetapi juga aksi (cover action). Jika petugas intelijen menggunakan cover
sebagai guru tentu saja harus mengajar. Cover sebagai tukang becak harus
mengayuh becak, jangan pernah terjadi jika petugas intelijen menggunakan cover
tukang becak tetapi saat ada penumpang mau menggunakan jasanya tidak mau, ini
akan menimbulkan kecurigaan pihak oposisi.
5. Hindari cover tidak sesuai dengan
penampilan, misal cover sebagai pengusaha atau orang kantoran tetapi penampilan
kumuh. Cover sebagai seorang buruh tetapi dandanan necis.
6. Hindari Perilaku yang tidak sesuai dengan
cover, misal cover sebagai alim ulama tetapi nongkrong di lokalisasi.
7. Hidari cover formal tanpa dokumen
dan aksi, misal cover sebagai wartawan tetapi tidak mempunyai kartu pers dan
tidak ada bukti karya di media.
Penyusupan (Deception and Penetrasion)
Untuk
uraian penyusupan kiranya cukup dengan gambaran dua peristiwa spionase dimasa
Perang Khandaq (Ahzab).
1. Menghancurkan Musuh dari Dalam.
Adalah Nu’aim bin Mas’ud Al Asyja’i,
seorang lelaki dari Bani Ghathafan, datang kepada Rasulullah Saw dan menyatakan
diri telah masuk Islam. Ia kemudian menawarkan diri kepada Rasulullah untuk
melaksanakan segala bentuk perintah yang diinginkan oleh beliau. Nu’aim
berkata, “Wahai Rasulullah, aku telah masuk Islam dan kaumku tidak mengetahui
keIslamanku . Oleh karena itu , suruhlah aku apa saja yang engkau inginkan.”
Beliau lalu memberinya tugas untuk memecah kekuatan musuh . Kepadanya,
Rasulullah Saw bersabda,“ Engkau salah seorang dari kami . Oleh karena itu,
pecahkan persatuan mereka jika engkau mampu , karena perang adalah tipu daya”.
Berbekal kemampuan dan kecerdasan (inteligensi) yang dimiliknya, Nu’aim
bergegas melaksanakan tugas mulia itu . Pertama,
Nu’aim mendatangi orang-orang Bani Quraidhah (di masa jahiliyah, Nu’aim adalah
teman Bani Quraidhah). Dia berkata, ”Sesungguhnya orang-orang Qurays dan
Ghatafan tidak seperti kalian, negeri ini negeri kalian, di dalamnya ada harta
benda kalian, anak-anak kalian dan istri-istri kalian, kalian tidak dapat
memindahkannya ke tempat lain. Sesungguhnya, orang-orang Qurays dan Ghathafan
datang untuk memerangi Muhammad dan para sahabatnya . Anehnya kalian mendukung
mereka, padahal negeri, kekayaan dan wanita-wanita mereka bukan di negeri
kalian. Jadi mereka tidak seperti kalian. Jika mereka mendapatkan kesempatan,
mereka pasti mengambilnya. Jika mereka tidak mendapatkannya, mereka pulang ke
negeri mereka dan meninggalkan kalian berhadapan dengan Muhammad di negeri
kalian dan kalian tidak mempunyai kekuatan jika ia menyerang kalian. Oleh
karena itu, janganlah kalian memerangi Muhammad bersama kaum tersebut hingga
kalian mengambil gadai dari tokoh- tokoh mereka untuk menjadi jaminan di tangan
kalian sehingga dengan demikian kalian dapat memerangi Muhammad dengan mereka
hingga kalian berhasil mengalahkannya. Lantas orang-orang Bani Quraidhah
berkata, “ Engkau telah memberikan pertimbangan yang baik”.
Setelah itu, Nu’aim pergi mendatangi
pemimpin-pemimpin Quraisy. Kepada mereka, Nu’aim manyampaikan ‘ nasihat ’ dan
meminta agar ia dirahasiakan. Kaum Qurays pun menyetujuinya. Ia lantas
memberitahukan bahwa Bani Quraidhah telah menyesal atas apa yang mereka lakukan
dan secara sembunyi-sembunyi telah melakukan kesepakatan bersama Rasulullah Saw
untuk mengambil beberapa pemimpin Quraisy dan Ghathafan untuk diserahkan kepada
Nabi Muhammad Saw agar dibunuhnya. Nu’aim kemudian menasehati kaum Qurays , “
Jadi, jika orang-orang Yahudi datang kepada kalian untuk meminta gadai dari
tokoh- tokoh kalian, jangan serahkan seorang pun dari kalian kepada mereka”.
Terakhir, Nu’aim pergi mendatangi
orang-orang Bani Ghathafan. Kepada mereka ia mengemukakan apa yang
dikemukakannya kepada orang-orang Quraisy dan mengingatkan mereka seperti yang
ia ingatkan kepada orang-orang Qurays. Ia juga meminta agar dirahasiakan dan
Bani Ghathafan menyanggupinya .
Delegasi Qurays dan Ghathafan
kemudian datang kepada Yahudi Bani Quraidhah untuk mengajak berperang .
Kemudian, orang-orang Yahudi mengirimkan delegasi balasan kepada kaum Qurays
dan Ghatafan untuk meminta gadai (jaminan ) tokoh-tokoh mereka supaya tokoh-tokoh
tersebut tinggal bersama kaum Yahudi hingga mereka berhasil mengalahkan
Muhammad. Atas permintaan itu, Qurays dan Ghathafan membalas mengirim delegasi
kepada Yahudi Quraidhah dengan membawa pesan mereka tidak akan menyerahkan
seorangpun dari tokoh mereka kepada Bani Quraidhah.
Ketiga kubu itu saling membenarkan
apa yang dikatakan oleh Nu’aim bin Mas’ud . Akhirnya terjadi salah paham
diantara mereka dan saling tidak mempercayai sehingga masing-masing dari mereka
menuduh terhadap yang lainnya ebagai pengkhianat . Persekutuan di antara orang-orang
kafir itu pun gagal total. Allah Swt kemudian menggagal kan rencana mereka dengan
mengirimkan angin di malam-malam yang sangat dingin , menjungkirbalikkan
periuk-periuk mereka dan memporak-porandakan kemah mereka. Subhanallah.
Demikianlah, operasi intelijen yang ditugaskan Rasulullah Saw kepada ‘agen’, Nu’aim
bin Mas’ud, mendapatkan keberhasilan. Misi selesai secara sempurna. Inilah
contoh operasi intelijen yang benar , yang diarahkan untuk mengorek informasi
dari musuh (luar negeri ) dan menghancurkan kekuatan mereka.
2.
Tetap Melindungi Cover dan Taat Perintah
Ketika Rasulullah SAW mendengar
konflik yang terjadi di pasukan sekutu dan bagaimana Allah memecah belah
persatuan mereka, beliau memanggil Hudzaifah bin Al-Yaman kemudian mengutusnya
pergi kepada mereka untuk menyelidiki apa yang dikerjakan mereka di malam hari
.”Beliau bersabda kepadanya , “Wahai Hudzaifah, pergilah, lalu menyusuplah ke
tengah-tengah mereka, selanjutnya perhatikan apa yang mereka kerjakan . Dan
kamu jangan melakukan sesuatu apapun sampai kamu kembali kepada kami!”
Hudzaifah berkata , “Aku pergi, lalu menyusup ke tengah-tengah mereka. Angin dan tentara Allah telah menghajar mereka. Kuali, api, dan tenda yang mereka miliki sudah tidak tersisa lagi . Abu Sufyan berdiri lalu berkata : “ Wahai orang-orang Quraisy, lihatlah orang yang menjadi teman duduknya?” Hudzaifah berkata, “Lalu aku mengambil tangan orang yang ada di sampingku. Aku bertanya, ‘Siapa kamu ?’ Dia berkata, ‘Fulan bin Fulan.” Kemudian Abu Sufyan berkata: “Wahai orang-orang Quraisy, demi Allah , sebelum besok pagi kalian harus sudah ada di negeri kalian sendiri, (sebab) kuda dan unta telah lenyap semua , Bani Quraidhah telah mengecewakan kami, telah sampai kepada kami siapa yang memperdayainya, kami telah berhadapan dengan kekuatan angin seperti yang kalian lihat sendiri , kami sudah tidak memiliki kuali , tidak dapat menyalakan api, dan tidak memiliki tenda untuk didiami, pergilah, aku juga akan pergi . ” Kemudian dia mendekati untanya yang sedang diikat, lau duduk di atasnya , dia memukul untanya, dan untanya baru mau melangkah setelah dipukul tiga kali . Demi Allah , dia tidak melepaskan ikatan untanya, kecuali dia dalam keadaan berdiri.
Hudzaifah berkata , “Aku pergi, lalu menyusup ke tengah-tengah mereka. Angin dan tentara Allah telah menghajar mereka. Kuali, api, dan tenda yang mereka miliki sudah tidak tersisa lagi . Abu Sufyan berdiri lalu berkata : “ Wahai orang-orang Quraisy, lihatlah orang yang menjadi teman duduknya?” Hudzaifah berkata, “Lalu aku mengambil tangan orang yang ada di sampingku. Aku bertanya, ‘Siapa kamu ?’ Dia berkata, ‘Fulan bin Fulan.” Kemudian Abu Sufyan berkata: “Wahai orang-orang Quraisy, demi Allah , sebelum besok pagi kalian harus sudah ada di negeri kalian sendiri, (sebab) kuda dan unta telah lenyap semua , Bani Quraidhah telah mengecewakan kami, telah sampai kepada kami siapa yang memperdayainya, kami telah berhadapan dengan kekuatan angin seperti yang kalian lihat sendiri , kami sudah tidak memiliki kuali , tidak dapat menyalakan api, dan tidak memiliki tenda untuk didiami, pergilah, aku juga akan pergi . ” Kemudian dia mendekati untanya yang sedang diikat, lau duduk di atasnya , dia memukul untanya, dan untanya baru mau melangkah setelah dipukul tiga kali . Demi Allah , dia tidak melepaskan ikatan untanya, kecuali dia dalam keadaan berdiri.
Kalau saja tidak ada wasiat
Rasulullah Saw kepadaku : “Kamu jangan melakukan sesuatu apapun sampai kamu
kembali kepadaku. ” Aku ingin membunuhnya dengan anak panah. ” Kemudian
Hudzaifah melanjutkan: “Aku kembali kepada Rasulullah, beliau sedang berdiri
menjalankan shalat di atas Mirthi (pakaian yang terbuat dari bulu domba / wol ,
linen , atau yang sejenis keduanya) milik sebagian istrinya. Ketika beliau
melihat aku , beliau mempersilakan aku masuk, beliau memakaikan ujung Mirthi
kepadaku, kemudian beliau ruku’ dan sujud, sedang aku benar-benar ada di
dekatnya. Ketika beliau telah salam , aku sampaikan informasi yang aku peroleh
kepadanya. Aku mendengar bahwa orang-orang Ghathafan melakukan seperti yang
dilakukan orang-orang Quraisy, mereka juga kembali ke negeri mereka.
Ketika pagi tiba, Rasulullah Saw
meninggalkan parit (Khandaq) kembali ke Madinah, kaum muslimin yang bersamanya
juga kembali, dan merekapun meletakkan senjata.”
Hudzaifah juga memegang daftar
nama-nama orang munafik dan tidak dicatat melainkan hanya dihafal dan selalu
hanya diinformasikan kepada Nabi SAW saja. Bahkan sampai Nabi SAW meninggal dan
Umar RA menjadi khalifah dan memaksa menyerahkan nama nama itu dia tidak
memberikannya.
PENGAMANAN
Pengertian
Aman adalah suatu situasi dan
kondisi dimana tidak ada ancaman dan atau gangguan terhadap keamanan dan
keselamatan negara dan bangsa serta keamanan dan keselamatan jiwa , raga dan
hartabenda.
Sedangkan salah satu derivasi dari
keamanan yaitu pengamanan adalah semua usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan
dalam mencegah, menangkal dan penanggulangan serta penegakanhukum terhadap
setiap adanya ancaman dan gangguan keamanan.
Tujuan
Pengamanan :
Mewujudkan keamanan fisik dan psikis
dengan memberi perlindungan dan penye lamatan terhadap kegiatan / lokasi
kegiatan sasaran pengamanan dari segala bentuk ancaman dan gangguan. Sasaran
tersebut antara lain bisa berupa :
1. pribadi fisik vvip / vip termasuk
keluarganya
2. kegiatan yang dilakukannya
3. rumah tinggal / penginapan
4. tempat kerja / kantor
5. sarana transprtasi yang di gunakan
6. route yang dilalui vvip/vip
5. sarana transprtasi yang di gunakan
6. route yang dilalui vvip/vip
7. dll.
Sedangkan bentuk ancaman dan gangguan antara lain berbentuk :
1. intimidasi , hasutan dan penghinaan
2. pembunuhan
3. penganiayaan
4. penculikan
5. unjuk rasa
6. penghadangan , sabotase
7. Teror
Sedangkan bentuk ancaman dan gangguan antara lain berbentuk :
1. intimidasi , hasutan dan penghinaan
2. pembunuhan
3. penganiayaan
4. penculikan
5. unjuk rasa
6. penghadangan , sabotase
7. Teror
8. dll.
Pembagian
Sektor Pengamanan
Pengamanan biasanya dibagi atau
tersiri dari tiga ring, yang masing masing memiliki tingkat berbeda. Ring tiga
adalah kawasan di sekitar kompleks tempat diselenggarakannya sebuah acara,
misalnya : jalan-jalan dan kompleks perkampungan. Ring dua meliputi kompleks
tempat penyelenggaraan itu sendiri. Sedangak yang paling utama adalah ring satu
Yaitu lokasi utama penyelenggaraan acara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar